Semarang, 17 April 2025 — UIN Walisongo menyelenggarakan kegiatan Refreshment Pengadaan dan Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) pada Kamis, 17 April 2025, bertempat di Gedung ICT Lantai 4. Acara ini berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 15.30 WIB dan dihadiri sekitar 40 peserta, yang terdiri atas Wakil Dekan II, pejabat pengadaan, tim teknis, verifikator, serta perwakilan unit kerja dari seluruh fakultas dan lembaga di lingkungan UIN Walisongo.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II, Dr. H. Ahmad Ismail, M.Ag, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya prinsip akuntabilitas dan efisiensi dalam proses pengadaan barang dan jasa. Beliau mengingatkan bahwa penyusunan HPS harus berpijak pada prinsip best price dan best value, agar barang dan jasa yang dihasilkan berkualitas, tepat guna, dan dapat diwariskan dengan baik untuk menunjang kinerja institusi.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penyusunan HPS yang sesuai dengan regulasi yang berlaku, meningkatkan kompetensi teknis para pelaksana pengadaan, serta memperkuat koordinasi antara UKPBJ, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan tim teknis. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari tindak lanjut atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sebagai bentuk perbaikan dan upaya pencegahan agar kesalahan serupa tidak terulang di masa mendatang.

Sebelum memasuki sesi materi inti, Dr. H. Abdul Rahman, M.Ag selaku Kepala UKPBJ memberikan overview mengenai urgensi dan tantangan dalam penyusunan HPS. Materi utama kemudian disampaikan oleh Ibu Umiroh, ST dan Bapak Arif Kurniawan, SM dari tim UKPBJ, serta Ibu Garit Dani Hapsari, ST dari tim teknis. Ketiganya menyajikan paparan komprehensif seputar prosedur penyusunan HPS, teknik analisis harga pasar, serta praktik-praktik terbaik yang bisa diterapkan oleh unit kerja dalam proses pengadaan.

Kepala Satuan Pengawasan Internal (SPI) UIN Walisongo, Dr. Ratno Agriyanto, M.Si., A.Kt., dalam kesempatan tersebut turut menyampaikan pandangannya. Beliau menegaskan bahwa kegiatan refreshment seperti ini penting untuk memastikan setiap proses pengadaan memiliki landasan yang kuat, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. “Penyusunan HPS yang akurat dan objektif merupakan salah satu kunci utama dalam menciptakan pengadaan yang bersih dari penyimpangan. SPI sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk nyata peningkatan tata kelola dan penguatan integritas institusi,” ujar Dr. Ratno.

Para peserta terlihat antusias mengikuti jalannya kegiatan, yang diharapkan dapat menjadi pemicu semangat perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan adanya kegiatan ini, UIN Walisongo berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola pengadaan secara berkelanjutan dan profesional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *