Semarang, 4 September 2025 — Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar rapat koordinasi untuk membahas tindak lanjut atas kebijakan relaksasi anggaran Badan Layanan Umum (BLU) tahun 2025. Rapat ini dilaksanakan di Ruang Sidang Rektor Lantai 2 dan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas dan unit terkait.

Hadir dalam rapat tersebut antara lain Wakil Rektor II, Kepala Biro AUPK, Kepala Satuan Pengawasan Internal (SPI), Wakil Direktur Pascasarjana, para Wakil Dekan II, para Kepala UPT, para Ketua Tim unit Biro, Ketua Tim Bagian Perencanaan dan Keuangan, serta tim dari SPI dan bagian Perencanaan dan Keuangan.

Rapat ini merupakan tindak lanjut atas persetujuan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan Republi Indonesia terhadap kebijakan relaksasi efisiensi anggaran BLU. Berdasarkan kebijakan dan arahan dari pimpinan universitas, relaksasi anggaran ini hanya dialokasikan untuk beberapa kegiatan prioritas yang dinilai strategis bagi pengembangan universitas.

Kegiatan prioritas yang dimaksud meliputi pengadaan sarana dan prasarana (sarpras), peralatan laboratorium, langganan jurnal online untuk perpustakaan, serta pengembangan smart class dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu pelaksanaan. Selain itu, distribusi anggaran juga mempertimbangkan capaian pendapatan BLU hingga akhir Agustus 2025.

Dalam arahannya, Wakil Rektor II menekankan bahwa alokasi anggaran harus berfokus pada hal-hal yang memberikan manfaat nyata bagi institusi.

“Alokasi anggaran prioritas diarahkan untuk sarana dan prasarana terutama untuk Mahad Al-Jamiah, laboratorium yang sangat dibutuhkan Fakultas Kedokteran, serta smart class agar seluruh unit di UIN memiliki standar yang sama. Belanja yang cerdas adalah belanja yang memberikan benefit kepada lembaga,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Kepala Biro AUPK menegaskan pentingnya efisiensi sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia.

“Sesuai dengan arahan Presiden, kita diminta mengurangi pengalokasian anggaran pada kegiatan yang tidak berdampak langsung terhadap peningkatan layanan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SPI memberikan perhatian khusus terhadap pemenuhan sarana dan prasarana layanan utama.

“Kami berharap relaksasi anggaran ini diprioritaskan untuk pemenuhan sarana prasarana layanan, seperti ruang kelas agar proses pembelajaran berjalan lebih optimal.” katanya.

Selain kebutuhan fakultas dan unit, relaksasi anggaran BLU juga akan diarahkan untuk mendukung program strategis universitas, antara lain program Transformasi Digital, pemenuhan sarana dan prasarana Mahad Al-Jamiah, serta operasional dan pengembangan sarana dan prasarana Fakultas Kedokteran dan Bagian Umum.

Melalui rapat koordiansi ini, diharapkan seluruh unit kerja di lingkungan UIN Walisongo dapat lebih siap dan terkoordinasi dalam memanfaatkan kebijakan relaksasi anggaran secara optimal dan akuntabel, guna mendukung pencapaian target kinerja dan mendukung peningkatan kualitas layanan pendidikan dan tata kelola universitas universitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *